Rabu 31 Aug 2016 18:12 WIB

Korban Calo Penerimaan Siswa Baru di Depok akan Lapor Polisi

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ilham
Para siswa korban penerimaan siswa baru melalui calo di Depok duduk di ruang kelas SMA 11 Depok, Rabu (31/8)
Foto: Rusdy Nurdiansyah
Para siswa korban penerimaan siswa baru melalui calo di Depok duduk di ruang kelas SMA 11 Depok, Rabu (31/8)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Para orang tua siswa yang diduga korban penipuan penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Depok 2016 akan melaporkan LSM dan orang-orang yang mengaku wartawan ke Polresta Depok.

Salah satu orang tua siswa yang menjadi korban, Polman Sirait mengatakan, pihaknya merasa dirugikan oknum yang menjanjikan anaknya dapat masuk ke sekolah negeri, tetapi tak kunjung diterima. "Kebanyakan para orang tua merasa takut atau malu melaporkan ke polisi karena mereka juga merasa salah. Tapi kalau saya berani laporkan mereka," ujar Polman, saat menemui Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Depok, di Balai Kota Depok, Rabu (31/8).

Dia menyatakan, ada bukti kwitansi ketika dirinya melakukan transaksi dengan seorang yang mengaku wartawan. Dia menyerahkan total uang Rp 20 juta dengan jaminan anaknya bisa masuk sekolah negeri. "Saya tidak takut. Kalau mereka balik ancam fisik saya siap layani," katanya.

Kabagops Polresta Depok, Kompol Agus Widodo mengatakan, pihaknya mempersilakan para orang tua yang merasa sebagai korban penipuan para calo PPDB tersebut melaporkan kepada polisi. "Asalkan ada bukti dan sesuai prosedur yang jelas, nanti kami akan proses. Sebenarnya itu sudah masuk pidana penipuan," kata Agus.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement