REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Museum Nusantara Sejarah Alam Indonesia yang berlokasi di Jalan Juanda Kota Bogor, Jawa Barat resmi diluncurkan, yang merupakan pengembangan dari Museum Etnobotani-LIPI.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Alam Hayati LIPI Enny Sudarmonowati di Bogor, Rabu (31/8) mengatakan, hadirnya museum tersebut mencerminkan alam Indonesia, interaksi antara manusia dari masa ke masa, menginformasikan keberadaan binatang dan tanaman yang dipelihara dan didomestikasikan.
"Melalui museum ini, kita akan sampaikan kepada masyarakat luas dan juga dunia, bahwa Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya alam tumbuhan, tetapi juga hewan, bahkan mikroorganisme," katanya.
Ia mengatakan, secara total pengembangan Museum Etnobotani menjadi Museum Nusantara Sejarah Alam Indonesia akan selesai pada 2019. Secara bertahap LIPI melakukan penataan setiap ruangan dan lima lantai gedung museum.
Menurutnya, setiap lantai bangunan gedung museum akan dieksplorasi berupa keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang layak menempati koleksi museum. Museum selain berisikan tentang etnobotani, pemanfaatan tumbuhan tropis Indonesia, juga tentang kehidupan modern sampai rekayasa genetika.
"Museum ini akan menjadi medium pendidikan dan penelitian, sesuai misi LIPI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Selain itu, karena museum tersebut merupakan Museum Nasional Sejarah Alam satu-satunya di Indonesia akan bekerjasama dengan museum sejarah alam yang ada di negara-negara lainnya. "Adanya kerja sama ini, akan memudahkan kita melakukan penukaran spesimen untuk ditampilkan di dalam museum," katanya.
Museum Nusantara Sejarah Alam Indonesia, lanjutnya menampilkan 1.840 koleksi tanaman, ditambah dengan koleksi hewan yang berasal dari Museum Zoologi yang dikenal sebagai museum terbesar 10 dunia dengan jumlah koleksinya. "Tinggal bagaimana mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadikan museum sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi, seperti di negara-negara luar yang sudah menyukai museum di wilayah," katanya.
Upaya untuk mendorong minat masyarakat ke museum akan dilakukan dengan memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah, dan terbitnya kurikulum museum, sehingga bisa dilakukan aktivitas menarik di museum.