Kamis 01 Sep 2016 12:57 WIB

Kemenhub akan Batasi Kendaraan Masuk Tol Brexit

Pintu Tol Brebes Timur atau yang lebih dikenal dengan sebutan Brexit.
Foto: ROL/Sadly Rachman
Pintu Tol Brebes Timur atau yang lebih dikenal dengan sebutan Brexit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membatasi jumlah kendaraan yang akan memasuki tol, terutama tol yang mengarah ke pintu keluar tol Brebes Timur atau Brexit selama masa akhir pekan panjang dan libur Idul Adha 2016.

"Dari masukan beberapa pemangku kepentingan, kita akan melakukan rekayasa lalu lintas, artinya kita akan melakukan suatu pembatasan bagi kendaraan yang akan menuju ke sana," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi dengan sejumlah kementerian di Kemenhub, Jakarta, Kamis (1/9).

Menurut Budi, tragedi Brexit pada Idul Fitri 2016 lalu disebabkan karena tidak adanya pembatasan, sehingga saat ini akan dilakukan pula pengalihan lalu lintas sebelum pintu keluar tol Brebes Timur. Kedua, lanjut Budi, pihaknya akan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik itu Korlantas Polri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Badan Usaha Milik Negara dan lainnya untuk melakukan sosialisasi terkait pembatasan tersebut.

Terkait gerbang Tol Brexit yang cukup sempit, dia mengatakan saat ini tidak dimungkinan untuk melakukan pembongkaran dan pelebaran jalan. "Kita belum punya waktu untuk menyelesaikan outlet di sana, oleh karenanya kita lakukan rekayasa lalu lintas karena kapasitas itu sudah terbatas," katanya.

Budi menjelaskan pembatasan jumlah kendaraan tersebut dimulai dari mulut tol sebelumnya, contohnya di Cikarang. "Sehingga, arus lalu lintas yang di sana akan dibatasi," katanya.

Budi mengatakan minggu ini akan meninjau tol tersebut bersama jajarannya serta pemangku kepentingan yang terkait. Dalam hal ini, lanjut dia, Mabes Polri yang akan menjadi koordinator dalam pengaturan lalu lintas tersebut. "Apapun yang diputuskan oleh Mabes Polri kita ikuti. Ibu (Menteri BUMN Rini Soemarno) sudah setuju," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement