Kamis 01 Sep 2016 15:28 WIB
Penggusuran Rawajati

Penghargaan untuk Pengibar Bendera Merah-Putih Pertama Rusak

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Veteran perang Letkol (Purn) Ilyas Karim tertunduk lesu seusai rumahnya dibongkar petugas di Rawajati, Jakarta, Kamis (1/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Veteran perang Letkol (Purn) Ilyas Karim tertunduk lesu seusai rumahnya dibongkar petugas di Rawajati, Jakarta, Kamis (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Letkol (Purn) Ilyas Karim (88 tahun) terlihat sibuk mengikat seutas tali rafia. Di usia senjanya, ia terlihat cekatan membuat simpul. Ilyas berusaha membetulkan bingkai penghargaan yang diberikan Jaringan Merah Putih sebagai pengibar bendera Merah-Putih pertama.

Mantan prajurit Pasukan Siliwangi ini berusaha keras melilitkan tali rafia di bingkai penghargaan itu. Sisi kanan bingkai warna putih itu lepas, Ilyas ingin penghargaan itu kembali terpasang di dinding rumah anaknya di Cakung.

Rumah di RT 09 RW 04, Jalan Rawajati Barat III, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan yang ia tempati selama 35 tahun sudah hancur dibongkar. "Ini penghargaan pengibar Merah-Putih pertama," katanya saat ditanya apa yang ia pegang, Kamis (1/9).

Sehabis membetulkan bingkai penghargaannya, Ilyas duduk menggunakan bangku plastik di samping Apartemen Kalibata City. Ilyas hanya mengatakan ia akan tinggal di Cakung bersama anaknya. Ia mengatakan sempat meminta bantuan untuk menghentikan penggusuran, tapi usahanya tidak membuahkan hasil.

"Saya sudah minta bantu polisi dan kodim. Tapi mereka nggak bisa bantu. Bilangnya urusan camat dan lurah," kata Ilyas.

Sejak 2015 lalu, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah mengeluarkan surat peringatan kepada warga Rawajati RT 09 RW 04 untuk mengosongkan rumah mereka. Permukiman mereka digusur oleh pemerintah lantaran tempat yang dihuni oleh mereka merupakan ruang terbuka hijau (RTH).

(Baca Juga: Air Mata Veteran Perang Kemerdekaan di Penggusuran Rawajati)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement