REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Rencana pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru sebagai bagian dari kebijakan penghematan anggaran oleh Kementerian Keuangan, tidak akan dialami para guru di Kabupaten Indramayu. Karenanya, para guru yang bersertifikat di Kabupaten Indramayu diimbau tak perlu khawatir.
"Indramayu lolos dari penundaan (pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Indramayu, Ahmad Bahtiar, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Indramayu, Kamis (1/9).
Bahtiar menjelaskan, verifikasi data mengenai guru-guru bersertifikat yang berhak memperoleh tunjangan profesi guru di Kabupaten Indramayu selama ini dilakukan oleh BPKP. Dari hasil verifikasi tersebut, Kabupaten Indramayu dinyatakan tidak ada masalah dalam hal data guru bersertifikat yang berhak mendapatkan tunjangan profesi guru.
Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memangkas anggaran tunjangan profesi guru sebesar Rp 23,3 triliun. Hal itu menyusul adanya pengurangan jumlah guru bersertifikat sehingga menyebabkan anggaran tersebut menjadi berlebih.
Adapun faktor penyebab pemangkasan anggaran tersebut antara lain guru pemilik sertifikat telah pensiun, mutasi, promosi, tidak dapat memenuhi beban mengajar 24 jam, dan tidak linier dengan sertifikat pendidiknya.
"Di Indramayu, orang-orang (guru) yang tidak berhak menerima (tunjangan profesi guru) sudah terkoreksi oleh BPKP. Misalnya, si (guru) A sudah pindah dan tidak lagi menjadi guru, tapi masih terdaftar. Dari hasil penyaringan BPKP, ini selesai,’’ terang Bahtiar.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan. Dia menyatakan, semua guru bersertifikat di Kabupaten Indramayu akan tetap memperoleh tunjangan profesi guru yang sudah menjadi hak masing-masing. "Indramayu tidak ada masalah. Tunjangan profesi guru pasti akan dibayar," ucapnya.
Salah seorang guru di Kecamatan Indramayu yang tidak mau disebut namanya, mengaku khawatir dengan adanya kebijakan pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru yang dilakukan Kementerian Keuangan. Dia mengira, kebijakan itu akan membuat besaran tunjangan profesi yang biasa diterimanya akan berkurang. "Tapi, kalau ternyata Indramayu aman dari pemangkasan anggaran itu, ya Alhamdulillah," tandasnya.