REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi pernah berujar ingin menjadi duta besar setelah dicopot dari jabatannya. Permintaan itu tampaknya akan segera terwujud.
Namun sebelum menjadi duta besar, Yuddy diangkat menjadi staf ahli Wakil Presiden (Wapres) terlebih dahulu. Hal ini dibenarkan oleh ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi.
"(Jadi staf ahli wapres) Sementara saja hanya 2-3 bulan saja di sini, mau belajar soal luar negeri," jelas Sofyan di Jakarta, Kamis (1/9).
Sofyan menjelaskan, jabatan Yuddy sebagai staf ahli Wapres diperlukan agar dapat mempelajari hal-hal terkait masalah luar negeri sebelum menjadi duta besar. Menurut dia, nantinya Yuddy pun akan bekerja sebagai duta besar di Malaysia atau di India.
"Jadi kan dia sebenarnya di sini hanya untuk mengetahui hal-hal yang terkait luar negeri dan hal-hal yang diperlukan untuk menjadi duta besar. Kemungkinan kalau tidak duta besar di India atau Malaysia. Hanya untuk belajar," ungkap dia.
Namun Sofyan enggan menyebut jabatan sebagai duta besar tersebut atas permintaan Yuddy. Menurut dia, jabatan duta besar di dua negara tersebut tak lama lagi harus diganti. Karena itu, kemungkinan Yuddy akan ditempatkan di antara dua negara itu.
"Kebetulan memang dua negara itu yang tak lama lagi berjadwal pergantian. Bukan request," tambah Sofyan.