Kamis 01 Sep 2016 16:32 WIB

La Nina Dorong Petani Pantura Ramai-Ramai Tanam Padi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Petani menyirami tanah di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petani menyirami tanah di persawahan yang ditanami padi di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Kemarau basah membuat para petani di Kabupaten Indramayu ramai-ramai melakukan penanaman padi di musim gadu II. PT Pupuk Kujang pun menjamin stok pupuk untuk kebutuhan di musim tanam gadu tersebut. "Stok kami bisa mencukupi kebutuhan untuk lima bulan ke depan," ujar Manajer Humas PT Pupuk Kujang, Ade Cahya, Kamis (1/9).

 

Ade menyebutkan, saat ini, stok pupuk yang mereka miliki mencapai 240 ribu ton. Dari jumlah tersebut 70 persen di antaranya sudah berada di gudang-gudang di tingkat kabupaten. Dengan demikian, distribusi pupuk bisa dilakukan dengan mudah dan cepat jika ada permintaan penambahan pupuk.

 

Dikatakan Ade, fenomena La Nina telah membuat musim kemarau tahun ini menjadi basah karena seringnya hujan. Dampaknya, terjadi penambahan luas areal tanam di berbagai daerah, terutama pada luas areal tanam gadu dua.

 

Padahal, pada musim tanam gadu kedua, biasanya banyak lahan pertanian yang ditelantarkan begitu saja tanpa diolah. Pasalnya, musim kemarau membuat areal pertanian sulit memperoleh pasokan air.

Kondisi itupun membuat pupuk yang sudah dialokasikan menjadi tidak terserap. "Kalau tahun lalu, banyak pupuk yang tidak terserap. Tapi tahun ini, justru terserap cukup banyak," ujar Ade.

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang, mengatakan, pihaknya telah mengajukan penambahan alokasi penambahan pupuk untuk musim tanam gadu kedua tahun ini. Hal itu diajukan dalam rapat dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu pertengahan Agustus lalu.

 

"Jangan sampai saat petani sedang giat-giatnya menanam, justru pupuk susah didapatkan," kata Sutatang. Dia mengakui, hingga saat ini petani masih mudah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

 

Sutatang menyebutkan, berdasarkan pantauannya, luas areal sawah yang melakukan tanam gadu II ada sekitar 100 ribu hektare. Areal tersebut berupa tanaman padi berusia sekitar 15 hari maupun persemaian. "Dengan adanya La Nina, air di sawah tersedia dengan cukup," tandas Sutatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement