Jumat 02 Sep 2016 14:15 WIB

JK Imbau Ibu Hamil tak Kunjungi Singapura

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Virus Zika (ilustrasi)
Foto: Independent
Virus Zika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Singapura memastikan sejumlah warganya telah terjangkit virus Zika. Virus ini dilaporkan berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menyerang otak janin. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) pun mengimbau wanita hamil asal Indonesia agar menghindari Singapura sehingga tak terjangkit virus tersebut. Meskipun Singapura sendiri belum menjadikan kasus ini menjadi kejadian luar biasa (KLB).

“Di situ zika itu peringatan keras kepada orang hamil, contohnya. Jadi jangan orang hamil atau hindarilah Singapura, tapi belum menjadikan Singapura itu KLB yang harus dihindari,” kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (2/9).

Banyaknya warga Singapura yang terdeteksi terjangkit virus tersebut membuat pemerintah Indonesia perlu memperingatkan warganya agar tak melakukan perjalanan ke Singapura. Pemerintah, kata JK, belum akan mengeluarkan larangan perjalanan.

Karena itu, masyarakat dimintanya untuk waspada dan menjaga kesehatannya. JK meyakini, pemerintah Singapura pasti siap untuk menangani pasien yang terjangkit virus zika. “Orang saja kadang-kadang ingin berobat ke Singapura, kalau kena di Singapura itu tentu di Singapura-lah berobatnya sudah langsung saja karena Singapura tentu sudah siap untuk hal tersebut,” kata dia.

Dilansir dari Reuters, Jumat (2/9), pihak berwenang Singapura menyampaikan telah mendeteksi 151 warga yang terjangkit virus zika, di antaranya wanita hamil. Virus zika pertama kali dilaporkan menular pada Sabtu lalu.

Pemerintah Singapura menyatakan, setengah dari 151 kasus yang dilaporkan adalah orang asing, terutama dari Cina, India dan Bangladesh.

Baca juga: Sejumlah Negara Terbitkan Peringatan Bepergian ke Asia Tenggara

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement