Jumat 02 Sep 2016 14:21 WIB

Muhammadiyah Inventarisasi Aset

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agung Sasongko
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PP Muhammadiyah mengadakan rakornas pada Jumat, (2/9). Rakornas tersebut bertujuan agar aset Muhammadiyah dapat sebanyak mungkin diinventarisasi guna kepentingan umat.

Sekertaris Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Fetrimen Zubir mengatakan banyak aset Muhammadiyah yang diatasnamakan pribadi. Sehingga lewat rakornas kali ini, dapat terbentuk komunikasi agar aset Muhammadiyah kembali ke kepemilikan organisasi, bukan perorangan. Hingga saat ini, ia tak bisa menyebut secara pasti berapa total aset perorangan yang sebenarnya milik organisai Muhammadiyah.

"Tidak ada yang pasti (jumlah asetnya), karena di dua periode, baru 25 persen aset yang berhasil dialihkan ke Muhammadiyah. Tapi memang ada kesulitannya karena ada yang coba ambil, ini butuh kesadaran. Rakernas ini untuk konsoldiasi atas kepmilikan aset baik itu wakaf atau hasil beli," katanya kepada Republika, Jumat (2/9).

Dari ke-25 persen aset itu jika ditaksir jumlahnya mencapai 25 juta hektar lahan yang meliputi seperti sarana kesehatan dan pendidikan. Dengan begitu, ia merasa masih diperlukan penyadaran secara masif pada anggota Muhammadiyah agar mengembalikan aset pada organisasi.

"Masih ada 75 persen lagi. Ini yang perlu disadarkan ke warga Muhammadiyah," ujarnya.

Diketahui, dalam Rakornas kali ini akan mengumpulkan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan Pengurus Daerah Muhammadiyah dari 34 provinsi. Setidaknya 500 orang perwakilan dikabarkan akan hadir. Nantinya, akan dibentuk tiga komite guna membahas berbagai masalah yang hendak dibahas dalam rakornas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement