REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Indra Charismiaji mengatakan, penyebaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di tangan siswa sudah mencapai 40 persen. Hal itu dianggap cukup bagus guna membantu masyarakat miskin yang ada di pelosok desa.
"Artinya 40 persen KIP sudah sampai ke tangan siswa. Ini cukup bagus sebab merupakan tahun pertama Mendikbud Muhadjir Effendy, KIP juga sudah memakan korban yakni mantan Mendikbud Anies Baswedan makanya KIP harus benar-benar disebarkan," katanya, Kamis (1/9).
Dalam menyebarkan KIP ini, ujar Indra, Kemendikbud harus melibatkan kepala daerah. Sebab yang punya rakyat miskin ini kepala daerah.
"Kepala daerah merupakan pihak yang paling tahu siapa saja warganya yang membutuhkan KIP. Makanya koordinasi dengan kepala daerah harus dilakukan dengan baik," ujarnya.
Kepala daerah merupakan pihak yang paling tahu rakyatnya yang miskin. Sebab ia dulu keliling ke berbagai pelosok untuk mencari dukungan suara. Sebenarnya, terang Indra, KIP pengirimannya sudah 100 persen. Namun sayangnya KIP ini banyak yang mandeg di kantor kepala desa.
"Jika ada kepala desa yang nakal tak mau menyerahkan KIP ke siswa yang bersangkutan seharusnya kepala daerah menegurnya. Kalau dengan mendikbud mereka tak takut, tapi kalau dengan kepala daerah pasti takut," ujarnya.