Jumat 02 Sep 2016 15:29 WIB

Ada Kaligrafi "Tiada Tuhan Selain Allah" di Istana Alupka Crimea

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Istana Alupka,
Foto: http://www.travelingwiththejones.com
Istana Alupka,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitek Inggris, Edward Blore saat membangun Alupka Palace terilhami dengan kekuatan arsitektur Islam pada setiap sisi bangunan Istana Alupka ini. Eksterior bangunan istana kental dengan perpaduan era Renaissance bergaya tudor di sisi utara istana dan Islam di sisi selatan.

Gaya tudor di bagian utara istana ini terlihat unik karena dipadukan dengan model bangunan kubah yang menjadi ciri khas bangunan Islam dan Tsar Rusia.  Sedangkan, di bagian selatan istana, suasana Timur cukup kental, ketika Blore banyak menggunakan struktur menara yang umum digunakan pada arsitektur Islam.

(Baca: Alupka Palace, Arsitektur Islam di Istana Crimea)

Blore juga memadukan penggunaan cerobong asap pada bangunan gotik dengan menara Gulastan dari arsitektur Mughal di India. Blore meniru gaya arsitektur Masjid Jama di India pada pintu masuk ruang utama istana. Pada bagian sisi selatan yang menghadap ke Laut Hitam, suasana Islam ini akan semakin terlihat.

Terdapat dua bagian serambi diapit oleh dua sayap balkon bangunan, masing-masing beranda balkon memiliki teras menghadap ke laut. Bagian pintu masuk istana di bagian selatan menggunakan eksterior lengkung tapal kuda yang tinggi.

Pada langit-langit di bagian pintu masuk pun terdapat struktur ukiran dan plaster yang lazim ditemukan pada bangunan langit-langit di arsitektur Islam. Uniknya, pada pintu masuk terdapat kaligrafi Arab yang bertuliskan syahadat “Tidak ada Tuhan selain Allah”.

Pada tangga menuju pintu selatan istana, terdapat dua patung marmer singa di setiap sisi kanan dan kiri tangga. Di bagian selatan istana, sang arsitek seolah ingin menampilkan lanskap suasana Mediterania dengan memadukan taman bunga khas Alhambra. Teras di taman ini dihiasi dengan vas marmer putih dan dan kolam air mancur. Istana ini dikelilingi taman bunga seluas 30 hektare dengan lebih dari 200 spesies tanaman.

Interior ruangan istana juga memadukan berbagai gaya dekorasi tudor, mulai dari berbagai karpet Turki, kain, ukiran kayu, hingga marmer dari para pengrajin lokal. Di istana ini terdapat 150 kamar yang dihiasi dengan furnitur mewah.

Termasuk, lukisan dari abad ke-16 sampai abad ke-19 yang menggambarkan pemandangan Laut Crimea oleh pelukis Armenia, Ivan Aivazovsky. Bagian ruang yang paling terkenal penuh dengan dekorasi memukau, di antaranya, adalah ruang biru, ruang makan, dan lemari Cina.

Dan, selama tiga generasi, keluarga Vorontsov mendiami istana ini hingga terjadi Revolusi Bolshevik di bawah kepemimpinan Vladimir Lenin di Rusia pada Oktober 1917. Empat tahun setelah Revolusi Bolshevik, Istana Alupka ini kemudian diambil alih oleh Pemerintahan Uni Soviet. Semua harta dan barang mewah di istana ini dinasionalisasikan. Istana ini sempat berubah fungsi sebagai resor dan pada 1927, istana ini diubah menjadi museum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement