Jumat 02 Sep 2016 17:12 WIB

LGBT Berakar dari Feminisme dan Konsep Gender

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ilham
Ilustrasi LGBT
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi LGBT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa bersama Aliansi Cinta Keluarga (AILA) mengunjungi kantor Republika untuk bahas masalah judicial review untuk LGBT. Menurut Ketua AILA, Rita Soebagio, hampir seluruh ormas sepakat untuk melarang LGBT di Indonesia.

Meski begitu, masih banyak yang berbeda pendapat terkait LGBT, feminisme dan konsep gender. Padahal, awalnya LGBT berakar dari analisis feminisme dan kesetaraan gender.

"Barat membuat teori gender untuk memecah banyak jenis kelamin, bukan hanya sekadar emansipasi," kata Rita, Jumat (2/9). "Ketika membahas LGBT, tidak terlepas dari feminisme dan kesetaraan gender."

Rita mengatakan, banyak media nasional dan media asing yang telah membentuk pemikiran bahwa judicial review yang diajukan oleh 12 anggotanya merupakan bagian dari kriminalisasi LGBT. Padahal, tujuan judicial review untuk ketahanan keluarga.

Rita berharap media Islam dan pendukung gerakan menolak LGBT ini bersatu. Sehingga umat paham mengenai penyakit masyarakat ini dapat merusak keluarga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement