REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditreskrimum Polda Metro Jaya meringkus tujuh begal kawanan Lampung di Apartemen Gading Nias Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/9), kemarin. Pimpinan kelompok begal tersebut, Diki Fernando (19 tahun) tewas setelah baku tembak dengan polisi.
"Kelompok ini sudah 25 kali melakukan pencurian sepeda motor dalam kurun waktu enam bulan. Semuanya di Jakarta Selatan. Tentunya nanti juga akan mendalami di mana motor-motor itu dan juga siapa saja penadahnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya di Mapolda, Jumat (2/9).
Keenam tersangka digelandang di Polda Metro dengan mengenakan seragam warna orange khusus tersangka. Mereka adalah Agung purwanto (21), Heri Irawan (25), A Sopian Prayoga (21), Muhammad David Kasidi (21), Tantowi Dadang S (19), dan Thernando Devila (24).
Agung dan Heri tampak kesakitan saat digotong oleh kawannya di Polda Metro. Kaki kiri mereka dibungkus dengan kain putih karena ditembak saat penangkapan.
Menurut Awi, para tersangka tersebut merupakan Kelompok Lampung yang bisa dibilang masih pemula. Namun, kata dia, kelompok begal Lampung sudah sering melakukan pencurian di Jakarta. "Selama saya menjadi Kabid Humas, dari Kawanan Lampung sudah ada tiga kali yang ditangkap," kata dia.
Di tempat yang sama, Kanit 1 Unit 1 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya AKP Hendro Sukmono mengatakan, saat melancarkan aksinya para pelaku tersebut menggunakan kunci letter T dan senjata api rakitan. Setelah berhasil, pelaku langsung membawa motor curiaannya ke Stasiun Kalibata.
"Mereka menyimpan senjata apinya di jok motor yang diinapkan di Stasiun Kalibata. Begitu juga dengan motor-motor hasil curiannya. Setelah cukup aman baru dikasih ke pelaku lainnya yang beriniaial B, yang masih DPO," kata Hendro.