REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Australia kembali melakukan pertukaran pemuda. Pertukaran ini rencananya akan dilakukan pada Oktober 2016.
Pelaksana tugas Sekertaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Sakhyan Asmara mengatakan, Indonesia dan Australia masing-masing akan mengirimkan 18 peserta. Ke-18 peserta Indonesia berasal dari seleksi yang dilakukan Kemenpora.
"Kedatangan mereka ini untuk koordinasi memantapkan optimalisasi program pertukaran pemuda Indonesia-Australia. Ada penekanan-penekanan beberapa poin di Australia, semisal konsentrasi program untuk meningkatkan daya saing peserta baik di bidang wirausaha, informasi teknologi (IT), local genius," jelas Sakhyan melalui siaran pers, Jumat (2/9).
Menurutnya, pemerintah sangat berharap sepulang dari program ini para pemuda Indonesia memiliki ilmu yang dapat dikembangkan dan berguna di tanah air. Pemerintah berharap peserta yang pulang dari Australia akan menjadi mandiri karena ilmu yang mereka dapat negara tersebut.
Ke-18 pemuda ini juga diharap dapat mengembangkan ilmu yang didapat di Indonesia dan di masa yang akan datang. Sehingga setiap pemuda yang mengikuti program ini khususnya Australia dijamin bahwa mereka akan menjadi seorang yang kreatif dan mandiri.
Perwakilan pemerintahan kepemudaan Australia Prof. Greek menyampaikan kegiatan ini telah terjalin sejak lama. Kegiatan pertukaran pemuda Indonesia-Australia tahun 2016 ini adalah yang ke-34 tahun dan tetap akan terjadi pada tahun depan.
"Tahun ini mereka akan ke Canbera dan satu kota kecil di pedalaman dan homestay, semoga mereka bisa memperoleh pengalaman langsung," kata Greek.