REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan (DK) PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan tingkat-tinggi mengenai Suriah pada 21 September. Dalam pertemuan itu akan dibahas apa yang perlu dilakukan lagi untuk mencapai penyelesaian politik bagi konflik Suriah.
Duta Besar Selandia Baru untuk PBB Jacobus van Bohemen mengatakan Perdana Menteri Selandia Baru John Key akan memimpin pembahasan tingkat-tinggi itu, yang dipandang penting untuk menjamin proses perdamaian di Suriah kembali ke jalurnya.
Selandia Baru menduduk jabatan presiden bergilir Dewan Keamanan PBB untuk September.
Pertemuan tersebut akan diadakan di sisi debat tingkat-tinggi tahunan Sidang Majelis Umum PBB, yang dimulai dari 20 September. Undangan telah disebarkan untuk para pemimpin negara anggota Dewan Keamanan. Pada September, anggota Dewan juga dijadwalkan mengadakan dua pemungutan suara untuk mengukur kelayakan para calon yang telah diajukan untuk jabatan Sekretaris Jendreal mendatang PBB.
Pertemuan tingkat-tinggi guna membahas cara membentuk keamanan penerbangan untuk memerangi terorisme juga telah dijadwalkan. Berdasarkan Piagam PBB, Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab utama dalam memelihara perdamaian dan keamanan di dunia pada umumnya. Dewan Keamanan juga memikul tanggung jawab untuk melaksanakan mandat operasi perdamaian PBB.
Dewan Keamanan terdiri atas lima anggota tetap yakni Cina, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Federasi Rusia dan 10 anggota tidak tetap yang dipilih dalam kelompok lima, dengan masa tugas dua tahun di Dewan Keamanan. Presiden Dewan Keamanan digilir di kalangan 15 negara anggotanya berdasarkan susunan alfabet Bahasa Inggris dalam nama negara anggota dengan dasar per bulan.