REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan harta kekayaan penyelenggara negara milik Kepala Badan Intelijen Negara Komisaris Jenderal Budi Gunawan mencapai Rp 22,657 miliar dan 24 ribu dolar AS berdasarkan laporan 26 Juli 2013.
Menurut laman Komisi Pemberantasan Korupsi acch.kpk.go.id, nlai tersebut lima kali lipat dibanding harta kekayaannya pada pelaporan sebelumnya, yaitu saat ia menjabat sebagai Kapolda Jambi yang hanya Rp 4,689 miliar.
Dalam LHKPN itu, Komjen Budi melaporkan harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan dengan nilai total Rp 21,543 miliar. Tanah dan bangunan itu berada di 6 lokasi di Jakarta Selatan, 15 lokasi di kabupaten Subang, 13 lokasi di kabupaten Bogor, satu lokasi di kota Bandung, satu lokasi di kabupaten Bekasi dan satu lokasi di kota Serang.
Selain itu, ia juga memiliki alat transportasi senilai Rp 475 juta berupa mobil Nissan Juke dan Mitshubisi Pajero.
Komjen Budi Gunawan tercatat memiliki usaha "Lila Embroidery" bernilai Rp 40 juta dan harta bergerak lain senilai Rp 215 juta yang terdiri dari logam mulia, batu mulia, barang seni dan antik serta benda bergerak lain ditambah giro dan setara kas lain sejumlah Rp 384,445 juta dan 24 ribu dolar AS.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno sudah mengirim surat pergantian Kepala BIN Sutiyoso kepada pimpinan DPR pada 2 September 2016. DPR akan menindaklanjuti surat itu setelah Pimpinan DPR melakukan rapat dengan fraksi-fraksi yang dilaksanakan pekan depan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, Polri mendukung usulan Presiden Joko Widodo terkait usulan Kepala karena Komjen Budi Gunawan yang kini Wakapolri itu dinilai sosok yang tepat menjadi Kepala BIN. "Beliau mampu dan berpengalaman di bidang intelijen. Beliau dua kali pernah jadi Kapolda, berpengalaman jadi Wakapolri. Beliau cukup lama di operasional, beliau juga cukup lama di pendidikan, karena itu saya yakin beliau mampu," katanya.