REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewa Bagas Pratama (12 tahun) tersenyum puas melihat kertas HPL di atas selembar kertas putih. Ia berhasil menyelesaikan Tegram sebuah puzzle kertas, dimana pemainnya harus mengisi gambar bentuk yang disediakan dengan kertas warna-warni.
Siswa kelas 2 SMP Nizamia Andalusia ini adalah perserta Fun Scinece kegiatan pendidikan sains untuk murid sekolah yang disajikan secara menyenangkan oleh Republika. Kegiatan yang berlakukan di Gedung Republika, hari ini (3/9), menyajikan tema belajar Matematika melalui permainan.
Selain Tegram, Fun Science yang diasuh Ridwan Hasan Saputra, pendiri Klinik Matematika dan IPA ini juga memperkenalkan permainan Sodoku, Ozone, dan Nara. Dewa yang bercita-cita jadi dokter menggemari permainan sodoku.
"Aku emang suka sih sama Sodoku," katanya, Sabtu (3/9).
Sodoku permainan dari Jepang, dimana pemainnya harus mengisi angka di kolom dan baris yang belum terisi. Dengan cepat Dewa menyelesaikan permainan Sodoku yang dengan level 3, 4, dan 8 kolom. Tapi tidak semua dapat menyelesaikan permainan tersebut dengan mudah seperti Dewa.
Muhammad Syariel, Syafa Fattah Mohammad, Dimas Wicaksono Warsono, dan Andika Notonegoro (11) baru mengenal permainan Sodoku. Mereka menerka apa yang harus diisi di dalam kolom-kolom tersebut. Empat siswa kelas enam SD Menteng 03 tersebut terus bertanya kepada Ratri, pemadu permainan ini. Setelah dijelaskan dengan seksama mereka baru memahami apa yang harus mereka isi.
Syariel dan teman-temannya lebih menyukai Nara. Permainan yang diciptakan Ridwan untuk mempermudah anak-anak mempelajari dan menghafal pejumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian.
Nara adalah permainan kartu matematika. Para pemainnya masing-masing mendapatkan tiga kartu. Setiap kartu tertulis angka. Permainan ini menggunakan kartu dengan angka 0 hingga 9. Permainan ini dapat dimainkan oleh 2 hingga 4 orang. "Namanya Nara, diambil dari nama anak Bapak namanya Nata Alam Raya," kata Ridwan.
Selain kartu, permainan ini menggunakan selembar kertas pemandu. Di dalam kertas pemandu tersebut tertulis tujuh pilihan. Pengurang, penjumlahan, perkalian, pembagian, pecahan, campuran, dan pembagian dua. Di kertas pemandu tersebut pemain juga diberikan pilihan terbesar atau terkecil.
Cara bermainannya anak-anak diminta memilih dengan cara apa pemenang ditentukan. Jika para pemain memilih pejumlahan lalu pemain memilih yang terbesar atau terkecil. Bila para pemain memilih terbesar maka pemenang ditentukan oleh pemiliki kartu dengan hasil penjumlah yang terbesar.