REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berbicara di hadapan warga negara Indonesia yang tinggal, belajar dan bekerja di Cina, Sabtu (3/9). Jokowi mengaku hafal dengan karakter orang Indonesia.
Ia mengatakan pemerintah saat ini fokus pada keterbukaan dan kompetisi. "Kompetisi tidak bisa kita tolak. Komitmen kita keterbukaan dan kompetisi," kata Presiden saat bertemu dengan 800 masyarakat Indonesia dari berbagai kota wilayah Cina di Shanghai, Sabtu (3/9).
Dalam era kompetisi saat ini, Presiden mengatakan, masyarakat Indonesia harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dan berkompetisi. Jokowi juga mengatakan, karakter masyarakat Indonesia akan malas jika disubsidi, namun akan hidup jika dihadapkan dalam persaingan.
Presiden mencontohkan Bank BNI dan BRI di tahun 70-an yang hanya memiliki kantor pelayanan kecil karena tidak ada persaingan. Setelah masuknya bank swasta dan asing, kata Jokowi, kedua bank BUMN ini berbenah dan justru hidup dan memiliki keuntungan yang besar dan memiliki layanan yang bagus.
Presiden juga mencontohkan Pertamina, Garuda serta perusahaan lainnya yang justru tumbuh pesat ketika ada persaingan. "Saya hafal karakter orang Indonesia," katanya.
Baca juga, Jokowi Bertolak ke Cina Hadiri KTT G20.
Untuk itu, Presiden berharap para WNI tengah menimba ilmu maupun bekerja di luar negeri, jika ingin kembali dan bekerja di Indonesia harus mempersiapkan keahlian dan keterampilan dalam berbagai bidang.