REPUBLIKA.CO.ID, Matahari belum sepenuhnya terbut ketika puluhan Jukung (perahu tradisional suku Banjar) itu bergerak. Perahu-perahu itu mengalir di permukaan sungai seirama menuju pasar terapung Lok Baintan di tepi sungai Martapura, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, Kalimantan Selatan.
Di atas jukung wanita-wanita itu dengan terampil mengedalikan laju jukung menembus kabut pagi. Udara dingin dan derasnya arus sungai seolah tak menjadi halangan.
Pasar terapung Lok Baintan adalah pasar terapung tradisional yang telah ada sejak jaman Kesultanan Banjar. Beragam dagangan berupa hasil bumi diperjualbelikan di sini.
Aktivitas perdagangan di pasar terapung tidak berlangsung lama. Paling lama hanya 3-4 jam saja. Kebanyakan transaksi dilakukan dengan sistem barter. Besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter bergantung pada kesepakatan pada masing-masing pihak.