REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Aspar Paturusi mengatakan Parfi tidak perlu menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggantikan Ketua Parfi terpilih Gatot Brajamusti karena tersandung kasus narkoba.
"Tidak ada kongres luar biasa atau kongres dipercepat karena saat pemilihan ada dua calon ketua umum, AA Gatot dengan Andre (Andryega da Silva)," kata Aspar di Palu, Sabtu (3/9). Aspar hadir di Palu bersama beberapa aktor dan sutradara film untuk mengikuti dialog Potret Perfilman Indonesia yang dilaksanakan Parfi Sulawesi Tengah.
Dia mengatakan karena ketua umum terpilih mengalami kecelakaan, maka calon ketua umum pemenang kedua yang akan menggantikannya. "Ibarat lomba lari. Juara satu ketahuan doping, maka dia tidak berhak dapat medali. Medali diserahkan ke pemenang ke dua," katanya.
Aktor film dari Sulawesi Selatan itu mengatakan Gatot gagal syarat dan belakangan ketahuan sehingga gugur dan digantikan oleh Andryega. Dia mengatakan jika pencalonan ketua umum Parfi di Mataram hanya diikuti oleh Gatot sendiri, maka perlu dilakukan Kongres Luar Biasa.
Aspar mengingatkan kepada seluruh pengurus Parfi di Indonesia agar tetap menjaga marwah Parfi sehingga organisasi itu perlu diselamatkan. "Jangan biarkan Parfi guncang," katanya.
Aspar mengaku kenal baik dengan Gatot. Baginya, Gatot adalah orang baik karena suka membantu orang lain. Gatot beberapa kali memberangkatkan orang umroh ke tanah suci dan membangun masjid.
Karena itulah dirinya sangat menyayangkan kasus yang menimpa Gatot tersebut. Dia berharap kasus Gatot yang ditangkap bersama seorang perempuan usai Kongres Parfi di Mataram tidak menghentikan langkah Parfi untuk berkarya memajukan dunia perfilman di Tanah Air.