Ahad 04 Sep 2016 15:48 WIB

Wali Kota Cirebon Minta Geng Motor Tembak di Tempat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas kepolisian menangkap anggota geng motor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis mengecam keras tindakan geng motor yang melakukan pembunuhan dan perkosaan terhadap dua orang remaja di wilayah yang dipimpinnya.  Dia meminta agar kepolisian menindak tegas para pelaku geng motor.

"Saya sepakat, geng motor tembak di tempat," kata Azis, akhir pekan kemarin.

Azis mengungkapkan, tindakan para anggota geng motor yang melakukan pembunuhan dan perkosaan terhadap dua orang remaja, sangat keji. Dia pun menilai, para pelaku adalah orang-orang yang berpikiran tidak normal.

Dalam waktu dekat, Azis akan menggelar rapat dengan unsur muspida lainnya mengenai perlu tidaknya pemberlakuan jam malam. Pasalnya, jika jam malam diberlakukan, justru dikhawatirkan akan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat di Kota Cirebon.

Seperti diketahui, dua remaja, MR (16 tahun), warga Desa Arumsari, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon dan teman perempuannya, V (16) warga Kapten Samadikun, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon menjadi korban kebrutalan sekelompok pemuda yang diduga geng motor. Kedua korban dikeroyok hingga tewas, bahkan korban V juga diperkosa ramai-ramai.

Peristiwa itu bermula saat korban MR yang membonceng V, bersama teman-temannya mengendarai motor dan melintas di depan SMP 11 Kalitanjung, Kota Cirebon, Sabtu (27/8) lalu. Saat itu, sekelompok orang melakukan pelemparan batu. 

Rekan korban berhasil kabur menyelamatkan diri. Namun, motor korban berhasil dipepet sekelompok orang yang diduga geng motor tersebut.

Berandalan bermotor itu kemudian memukul korban menggunakan bambu hingga korban terjatuh. Selanjutnya, kedua korban dibawa ke tempat yang gelap dan dikeroyok.

Sedangkan korban V, diperkosa secara bergiliran. Kedua korban akhirnya meninggal dunia. 

Setelah kedua korban meninggal dunia, para pelaku membawa jasad kedua korban dan membuangnya ke fly over Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Hal itu dilakukan untuk mengelabui seakan-akan korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement