REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Tim Penggerak PKK, Yane Ardian Bima Arya juga mengaku geram dengan pemberitaan prostitusi online anak untuk gay, dan tidak ingin peristiwa tersebut menimpa anak-anak di Kota Bogor.
"Saya merinding kalau membaca beritanya, saya ibu dari dua orang anak, dan ibu dari anak-anak di Kota Bogor. Kejadian ini tidak bisa kita diamkan saja, harus kita lawan," katanya, Ahad (4/9).
Ia mengatakan, PKK Kota Bogor memiliki program untuk menjadikan rumah yang aman dan nyaman bagi anak. Dengan sasaran pembinaan bagi keluarga. "Pembinaan akhlak, fisik dan juga psikologi, anak-anak yang keluar dari rumah mau anak-anak, remaja mereka sudah dibentengi dengan akhlak yang kuat," katanya.
Selain itu, lanjut Yane, orang tua juga diberikan pembinaan agar menjadi ibu dan bapak yang komunikatif kepada anak-anaknya, sehingga mengetahui tumbuh kembangnya.
"Komunikasi dengan anak jangan sampai terputus, kalau anak tidak mau komunikasi dengan orang tuanya, dia bisa mencari orang lain. Orang tua harus aktif bertanya kepada anaknya, langkah ini perlu proses dan tidak instan," katanya.
Yane menambahkan, untuk memperkuat peran keluarga, sebanyak 5.000 kader PKK dikerahkan memberikan pendampingan, dan bimbingan kepada setiap keluarga.
Baca juga: Bima Arya Tugasi Khusus PKK Menangkal LGBT