REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pasukan Turki dan pejuang Suriah mendorong ISIS keluar dari wilayah perbatasan Turki-Suriah dalam sebuah serangan yang dilakukan pada Ahad (4/9). Serangan tersebut memutus akses terakhir ISIS ke dunia luar dari Negara NATO.
Sejak 2013, ISIS memiliki wilayah perbatasan dengan negara NATO, yaitu Turki. Namun pasukan Turki dan pejuang Suriah menghancurkan perbatasan tersebut.
Menurut kantor berita Anadolu dan dilansir Washington Times, militer Turki membantu pejuang Suriah untuk mengamankan wilayah perbatasan yang membentang dari Azaz ke Jarabulus. Para militan ISIS yang berada dalam radius 57 mil didepak dari wilayah tersebut.
Kekalahan ISIS di daerah perbatasan sudah tak terelakkan sejak Turki mengirim pasukan dan tank ke Suriah pada 24 Agustus lalu. Turki memberi amunisi untuk mendukung perjuangan Suriah yang telah lama terhenti.
Baca juga, ISIS Serang Kamp Pelatihan Turki di Irak
Penghapusan wilayah perbatasan ini merupakan momen penting dalam perang melawan ISIS. ISIS telah lama bergantung pada akses ke Turki untuk memasok persediaan. Tak hanya suplai senjata, tapi juga sumber daya manusia. Sudah jadi rahasia umum, ISIS memanfaatkan perbatasan Turki untuk merekrut milisi-milisi asing