REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Nusa Dua mulai dibenahi menjadi kawasan pariwisata hijau (green tourism). Direktur Operasional Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), AA Ngurah Wirawan mengatakan hal tersebut dimulai dari pipanisasi gas.
"Ini kerja sama dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk penyediaan gas melalui pipanisasi langsung dari Benoa ke Nusa Dua," kata Wirawan di Denpasar, Senin (5/9).
Suplai gas untuk kebutuhan hotel di Nusa Dua dan sekitarnya tak lagi melalui tabung gas, melainkan pihak pengelola langsung. Bali tahun ini sudah memiliki pelabuhan gas cair (LNG) sendiri di Benoa, Denpasar.
Pengelola Kawasan Pariwisata Nusa Dua yang menjadi surga hotel berbintang itu juga tak lagi menyediakan informasi terkait kawasan dengan media kertas, pamflet, dan sejenisnya. Wirawan menambahkan mereka telah menyediakan aplikasi, mencakup peta, keterangan hotel, proses penjemputan, serta mobile check in yang bisa diunduh di ponsel pintar. Wisatawan pun semakin mudah mengakses kawasan.
Sejak ITDC menjadi BUMN, Kawasan Pariwisata Nusa Dua dikelola Badan Pengelola Nusa Dua secara mandiri. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika berharap kawasan ini bisa bersaing di kancah internasional. Terkait pariwisata hijau, ia berharap pengelola baru bisa memfasilitasi transportasi hijau, seperti sepeda dan bus untuk memobilisasi wisatawan. Kenyamanan wisatawan bisa ditingkatkan denan menciptakan kawasan bebas polusi.
"Wisata hijau bisa menjadi jualan kita. Busnya bisa menggunakan bahan bakar listrik ramah lingkungan," kata Pastika.