Senin 05 Sep 2016 13:56 WIB

KPK Minta Masyarakat Pilih Pemimpin yang Lebih Baik

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian (tengah) digiring petugas kepolisian saat keluar dari gedung Subarkah Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumsel, Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (4/9).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian (tengah) digiring petugas kepolisian saat keluar dari gedung Subarkah Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumsel, Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Banyuasin Sumatera Selatan, Yan Anton Ferdian. Saat menghadiri acara Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun, Ketua KPK Agus Rahardjo mengingatkan kembali agar masyarakat dapat memilih calon pemimpin yang lebih baik dan kredibel dalam pilkada selanjutnya.

Ia mengatakan, banyaknya kepala daerah yang tertangkap tangan melakukan korupsi membuat pemerintah perlu berupaya keras mengurangi tindak kejahatan tersebut.

"Kemarin sore salah satu bupati kita di OTT lagi. Jadi kami mendengarkan paparan dari penyidik yang kemudian memaparkan. Kalau kita sampaikan inikan sebetulnya walaupun di dalam perjalanan banyak perlu diperbaiki, tapi paling tidak kalau dalam pilkada kita bisa pilih orang yang bagus,'' kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat pencanangan Zona Integritas di kantor KPU RI Jakarta, Senin (5/9).

Agus mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki KPK, tercatat terdapat ratusan pejabat negara serta para pemimpin yang terjerumus dalam tindak pidana korupsi ini. Ia menyebut terdapat 119 anggota DPR dan DPRD, 15 orang gubernur, serta 50 orang bupati dan walikota yang telah berurusan dengan KPK dalam kasus ini. Upaya dan komitmen pemerintah mengurangi tindak kejahatan inipun sangat penting dilakukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Lebih lanjut, ia mengatakan, KPK juga berupaya menciptakan layanan publik yang lebih transparan dengan memperkenalkan beberapa aplikasi. Dengan sistem dan aplikasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat aktif melaporkan permasalahan yang ada seperti adanya dugaan politik uang.

"Kami perkenalkan jaga sekolahku, jaga rs ku, jaga perizinanku. Mudah-mudahan kalau KPU ingin bergabung misal jaga pemiluku bisa memberikan dampak yang lebih baik bagi tata kelola kita di waktu-waktu yang akan datang. Mungkin kalau kita bisa memperkenalkan itu dalam pilkada yang akan datang, mudah-mudahan money politik itu bisa kita minimalkan," tambah dia.

Seperti diketahui, Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan, Yan Anton Ferdian ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Bupati Yan Anton ditangkap di rumah dinasnya di Pangkalan Balai pada Ahad siang usai acara tasyakuran menjelang keberangkatannya menunaikan ibadah haji yang akan berangkat pada Senin (5/9).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement