REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang kakek penderita penyakit stroke, Suwarno, telantar saat penggusuran di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Kepala Seksi Sosial Kecamatan Pancoran, Harmani Riza mengatakan, pihaknya mengetahui informasi itu setelah mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada seorang kakek yang hidup tanpa keluarga sedang telantar akibat penggusuran tersebut.
"Awalnya kami cari tahu dulu apa benar ia tidak punya keluarga. Ternyata Kakek Suwarno punya anak. Kebetulan anaknya sedang pergi mencari kontrakan untuk kakek itu," ujar Riza di Jakarta, Senin (5/9).
Riza mengatakan, Kakek Suwarno saat ini masih dirawat oleh keluarganya. Pada saat penggusuran, ternyata anaknya sedang mencari kontrakan, sehingga Kakek Suwarno sempat tidur di emperan toko dengan menggunakan tenda. Melihat hal itu, masyarakat pun menduga kakek tersebut telantar.
"Kami sudah ajak Kakek Suwarno untuk sementara tinggal di panti dulu. Tapi pihak keluarga merasa berat. Keluarga tidak mau jauh dari Kakek Suwarno," ucap Riza.
Kakek Suwarno diketahui telah menderita stroke sejak delapan tahun yang lalu. Sebelum digusur, keluarga Kakek Suwarno hanya tinggal di tempat murah di Rawajati. Karena itu, Petugas Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta akhirnya membantu Kakek Suwarno.
"Karena tidak mau dirawat di panti, akhirnya kami bantu cari kontrakan. Kami sepakat dengan Kepala Puskesmas Pancoran untuk membantu membayar uang kontrakan di bulan pertama," kata Riza.
Baca juga, Warga Rawajati Tolak Dipindahkan, Ini Tanggapan Ahok.
Namun, kata dia, pihak keluarga nantinya akan meneruskan pembayaran pada bulan selanjutnya, dan saat ini Kakek Suwarno telah tinggal di kontrakannya yang baru.