REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah warga Afrika terancam malaria meningkat dua kali lipat menjadi 25 juta orang pada 2080 akibat perubahan iklim, kata peneliti, pada Senin (5/9).
Yang terancam terkena malaria adalah warga di sekitar bendungan Afrika. Daerah tersebut akan menjadi daerah penularan penyakit itu, kata peneliti yang baru saja menyiarkan temuan tersebut di Malaria Journal. Tanpa pencegahan, jumlah penderita malaria di kawasan sekitar bendungan akan meningkat tiga kali lipat menjadi tiga juta per tahun dalam masa sama, kata penelitian tersebut.
"Meski bendungan sudah jelas membawa banyak keuntungan, dampak perubahan iklim terhadap malaria di sekitar wilayah tersebut akan mengubah hal tersebut secara mendasar," kata Solomon Kibret dari Universitas California, yang juga kepala peniliti kajian tersebut.
"Sangat penting bagi kita untuk secara akurat mempredisi dampak perubahan itu demi merencanakan penanggulangan penyakit yang efektif," kata dia dalam pernyataan tertulis.