REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pengurus Forum Rumah Tahfidz Sumatera Selatan siap mewujudkan provinsi ini bebas buta huruf Alquran yang ditargetkan tercapai pada akhir 2016.
Untuk mewujudkan Sumsel bebas buta huruf Alquran sejak beberapa tahun terakhir Rumah Tahfidz memfasilitasi gerakan mengaji di sebanyak 17 kabupaten dan kota provinsi ini.
Ketua Forum Rumah Tahfidz Sumatera Selatan, Masagus Fauzan Yayan, di Palembang, Senin (5/9) menjelaskan, untuk memfasilitasi gerakan Sumsel Mengaji, pihaknya mengoptimalkan laboratorium Alquran dan Graha Rumah Tahfidz yang ada di daerah ini sebagai pusat belajar dan pelatihan nilai-nilai ajaran Islam.
Melalui pemanfaatan secara optimal laboratorium dan graha Rumah Tahfidz, diharapkan metode membaca Alquran yang cepat, cermat, dan akurat dapat memotivasi anak-anak dan masyarakat muslim untuk belajar mengaji dan memperdalam ajaran Islam.
Menurut dia, dengan memfasilitasi gerakan Sumsel Mengaji itu, selain dapat mewujudkan bebas buta Alquran di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa dan mayoritas beragama Islam itu, diharapkan pula bisa mendukung pertumbuhan Rumah Tahfidz.
Rumah Tahfidz yang merupakan jenjang lanjutan Taman Pendidikan Alquran (TPA) itu, secara bertahap akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya. Jumlah Rumah Tahfidz di provinsi ini secara bertahap terus bertambah dan mengalami perkembangannya cukup pesat sesuai dengan yang diharapkan.
Sejak dikembangkan di Provinsi Sumatera Selatan empat tahun lalu, hingga kini jumlah Rumah Tahfidz di Sumsel sudah mencapai 100 unit lebih.
Dengan kerja keras seluruh pengurus Forum Rumah Tahfidz dan adanya dukungan secara maksimal dari masyarakat, secara bertahap pesantren mikro ini dapat berkembang lebih pesat lagi dan target Sumsel bebas buta huruf Alquran bisa terwujud sesuai harapan.