Senin 05 Sep 2016 19:07 WIB

Penderita Zika di Filipina Capai Enam Orang

Rep: Puti Almas/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.
Foto: Reuters/ Paulo Whitaker
Nyamuk Aedes aegypti penyebab visrus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Departemen Kesehatan Filipina (DOH) menkonfrimasi kasus terbaru zika di negara itu, Senin (5/9). Virus dari nyamuk ini positif menjangkiti seorang perempuan dari Kota Iloilo.

Kasus terbaru ini merupakan yang ke-6 terjadi di Filipina. Korban yang namanya masih dirahasiakan tersebut diketahui berusia 45 tahun dan tidak pernah memiliki catatan telah melakukan perjalanan ke negara-negara yang terjangkit zika. Meski demikian, belum ada konfirmasi tentang penyebaran yang berasal dari nyamuk lokal.

"Sejak ini kami melihat ada kemungkinan bahwa kasus zika terbaru yang terjadi adalah melalui tranmisi lokal," ujar wakil kepala DOH, Gerardo Bayugo, dilansir Philstar.com, Senin (5/9).

Perempuan yang terjangkit zika di Filipina saat ini juga memiliki kemungkinan tertular melalui hubungan seksual. Namun, tes kesehatan yang harus disertai dengan membawa pasangannya itu belum dilakukan oleh DOH.

Bayugo mengatakan DOH telah memantau kasus sporadis dari infeksi zika yang ada di Filipina. Lima kasus lain sebelumnya terdeteksi sejak 2012 lalu. Namun, tidak pernah diduga akan menjadi suatu wabah besar.

"Kasus sebelumnya yang terjadi diharapkan tidak akan menjadi sesuatu yang lebih besar seperti wabah yang menyebar dengan cepat seperti di beberapa negara lain," jelas Bayugo.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Filipina Paulyn Ubial mengatakan Filipina tetap bebas dari zika. Ia menambahkan, tidak ada laporan bahwa virus itu ditularkan melalui nyamuk lokal.

Ia juga menjelaskan tes untuk 126 pasien dengan gejala zika di Filipina terus dilakukan sejak januari lalu. Pada jumat (2/9) lalu, DOH melaprkan ada 86 di antaranya yang diduga berpotensi terkena virus tersebut. Sementara yang lainnya dinyatakan negatif.

Filipina saat ini melakukan segala upaya untuk memantau kasus zika yang mungkin dapat menyebar dengan cepat seperti di Singapura sejak satu pekan lalu. Salah satunya adalah dengan mengawasi warga yang bekerja di negara lain, serta pendatang yang berasal dari negara terjangkit zika.

Di Singapura, 24 dari 26 kasus yang terjadi telah teridentifikasi ditularkan melalui tranmisi lokal. Ada kemungkinan besar, bahwa zika dapat terus berkembang di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement