REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswi SMAN 4 Bandung yang mendapat nilai rapor nol sebelumnya sudah menduga tidak akan naik kelas. Sebab menurut siswi berinisial DP itu, guru Matematika pernah mengancamnya tidak akan mau memberikan nilai di rapornya.
Orang tua siswi DP, Danny mengatakan dugaan tersebut berawal ketika si guru bertanya ke Puspita perihal permasalahannya dengan guru Bahasa Indonesia. "Kamu ada masalah apa dengan guru Bahasa Indonesia? Murid enggak akan pernah menang melawan guru. Kamu enggak akan saya kasih nilai," ujarnya menirukan cerita dari putrinya.
Permasalahan dengan guru Bahasa Indonesia sendiri bermula ketika DP tidak masuk sekolah karena sakit selama dua pekan, serta sempat izin tidak mengikuti pelajaran selama empat hari karena harus ikut pelatihan Olimpiade Biologi. Dari situ, guru Bahasa Indonesia memarahi DP dan menuding bahwa dirinya lebih mementingkan pelajaran Biologi dibanding Bahasa Indonesia.
"Anak saya shock saat pulang ke rumah. Saya pikir itu hal biasa, tapi ternyata guru tersebut malah mempengaruhi guru lain. Saya tahu seorang guru berhak memberikan nilai ke muridnya, tapi ada hal yang mereka langgar kalau sampai memberi nilai 0," jelas Danny kepada Republika.co.id, Senin (5/9).
Usai kejadian tersebut ada proses mediasi dan DP pun bersekolah seperti biasa. Namun setelah itu DP kembali tidak masuk sekolah karena sakit. Orang tua DP melarangnya berangkat ke sekolah melihat kondisinya yang lemah.
Selain didiagnosis Astigmat Miop Compositus ODS dan Sikatrik Kornea ODS, siswi itu juga menderita penyakit bronchitis. Meski begitu, siswi kelas X ini bersikeras berangkat ke sekolah. Di tengah jalan, DP sempat pingsan dan terjatuh dari motor. Akhirnya dia terpaksa tidak masuk sekolah.
"Guru Bahasa indonesia marah. Dia bertanya, "sengaja ya?"". Padahal anak saya sudah berjuang meski sakit. Alasan itu enggak diterima oleh guru Bahasa Indonesia," ujarnya.
Padahal, kata Danny, guru-guru lain bisa menerima kondisi anaknya. DP sendiri dinyatakan tidak naik kelas pada Juni 2016. Dia mulai sakit pada awal Februari 2016 dan mengikuti Olimpiade Biologi saat akhir Februari 2016. Saat ini, DP pindah SMA Islam Terpadu Miftahul Khoir dan terpaksa mengulang dari kelas X.