Senin 05 Sep 2016 19:18 WIB

Tingkat Belajar Mandiri Pelajar DIY Memuaskan

belajar
Foto: parentsconnect.com
belajar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pusat Statistik menyimpulkan tingkat belajar mandiri pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup memuaskan dibanding pelajar dari daerah lain di Indonesia. 

"Tingginya kesadaran pelajar DIY belajar di luar jam sekolah menunjukkan tingkat kemandirian belajar siswa DIY," kata Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Badan Pusat Statistik (BPS) Gantjang Amanullah di Jakarta, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan belajar di luar jam sekolah adalah salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang yang seharusnya dilakukan siswa.

Menurut dia, belajar di luar jam sekolah dilakukan dengan maksud untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru, mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk membaca dan mengerjakan soal, dan mempersiapkan diri menghadapi pelajaran esok hari dengan membaca pelajaran yang esok hari akan diberikan oleh guru.

"Belajar di luar jam sekolah adalah kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh siswa. Orang tua harus rutin menaruh perhatian dalam kegiatan ini, dengan melakukan berbagai cara, misalkan jika belajar di rumah, orang tua mematikan semua peralatan elektronik, misalkan televisi, radio, HP, dan sebagainya, pada jam-jam tertentu yang dianggap baik agar anak dapat belajar dengan baik," katanya.

Ia menambahkan, guru dan sekolah juga memiliki peran yang sangat besar agar siswa mau belajar tambahan di luar jam sekolah. "Misalkan dengan memberikan pekerjaan rumah atau tugas kepada siswa, dan mengadakan tes/ujian harian yang bersifat dadakan tanpa pemberitahuan terlebih dulu," kata Gantjang.

Data BPS mencatat, urutan pertama persentase siswa yang terbiasa belajar di luar jam sekolah adalah Bali sebanyak 73,86 persen. Urutan kedua ditempati DIY sebanyak 70,77 persen. Dan urutan ketiga Nusa Tenggara Barat sebanyak 70,34 persen.

Persentase jenjang siswa DIY yang paling banyak terbiasa belajar di luar jam sekolah dilakukan oleh siswa sekolah dasar sebanyak 82,94 persen. Sementara itu, siswa sekolah menengah pertama sebanyak 68,13 persen. Siswa sekolah menengah atas/kejuruan sebanyak 52,41 persen, dan mahasiswa sebanyak 68,25 persen.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement