Selasa 06 Sep 2016 03:49 WIB

Indonesia Masih Pertimbangkan Kemungkinan Gabung TPP

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Perwakilan 12 negara yang terlibat dalam Trans Pacific Partnership (TPP).
Perwakilan 12 negara yang terlibat dalam Trans Pacific Partnership (TPP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito menyatakan pemerintah hingga kini masih mempertimbangkan kemungkinan Indonesia untuk masuk dalam blok perdagangan bebas milik Amerika, Trans Pacific Partnership (TPP). Indonesia merupakan salah satu negara besar di ASEAN yang belum masuk dalam perjanjian kerja sama tersebut.

"Kita sedang melakukan kajian. Tapi bahwa kita ada keinginan masuk ke sana, iya," ujar Enggar di Hotel Don Chan Palace, Vientiane, Laos, Senin (5/9).

Enggar berada di Laos untuk mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri KTT ASEAN. Salah satu agenda penting dalam forum tersebut yakni KTT ASEAN-Amerika Serikat di mana Presiden AS Barack Obama akan datang dan berbicara mengenai kerjasama ekonomi antara ASEAN dengan negaranya.

Lebih lanjut, Enggar menyatakan bahwa pada prinsipnya pemerintah menyadari era perdagangan global tak bisa dihindari. Arus globalisasi tak bisa ditahan. Namun begitu, sebelum membuka diri dalam pasar bebas TPP, pemerintah harus terlebih dulu memproteksi pasar dalam negeri agar tak kalah saing dengan produk dari negara lain.

"Keseimbangan antara dua hal ini yang harus kita jaga, membuka diri dalam pasar bebas dan menjaga pasar dalam negeri," kata Mendag.

Hal lain yang juga menjadi pertimbangan Indonesia untuk masuk dalam TPP yakni faktor kompetisi antarnegara. Karena bukan anggota TPP, saat ini produk-produk Indonesia yang masuk ke negara-negara anggota TPP dikenai pajak yang tinggi, berkisar 15-20 persen. Ini membuat produk Indonesia kurang kompetitif.

"Apakah kita akan masuk atau tidak dalam TPP itu akan diputuskan setelah adanya hasil kajian yang matang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement