REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan selalu menjaga kedaulatan bangsa dan negara serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, sejalan dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, pemerintah akan selalu berkontribusi pada dunia dengan menjaga perdamaian, kebebasan, dan keadilan sosial.
Muhammad Pradana Indraputra yang menjadi juru bicara Partai Hanura menghadiri The International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) 9th General Assembly di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu. Dalam konferensi yang diikuti 83 partai politik dari 36 negara se-Asia tersebut, Pradana mengatakan, Indonesia sejak dulu telah berkontribusi terhadap ketertiban dunia, seperti dinyatakan dalam UUD 1945.
Dia mengapresiasi penyelenggaraan ICAPP sebagai langkah menyatukan visi misi berbangsa dan bernegara antarnegara di Asia. Pradana juga menyoroti resolusi konflik yang melibatkan negara di Asia. “Seperti kita tahu bersama, konflik adalah sesuatu yang tak dapat dihindari. Namun, perlu dicari solusinya. Konflik Laut Cina Selatan misalnya. Juga konflik antarnegara, dan lain sebagainya,” katanya kepada Republika.co.id.
Pemuda berusia 24 tahun yang merupakan delegasi termuda di ICAPP ini mengatakan, Indonesia sudah teruji dalam hal mencari persamaan dalam perbedaan. Di Indonesia, masyarakat dapat hidup damai dengan jumlah penduduk 270 juta. "Ada 17 ribu pulau dengan perbedaan suku, bangsa, bahasa, agama, dan berbagai perbedaan lain. Namun, segala perbedaan itu dapat disikapi dengan baik. Seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi nafas bangsa Indonesia. Walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua."
Pradana juga mendorong terwujudnya Masyarakat Ekonomi Asia (Asian Economic Society), untuk lebih memperluas wilayah perdagangan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ia mendorong agar ICAPP berbuat lebih dari sekadar sebuah deklarasi. "Kami ingin dibentuknya sebuah rencana aksi Komunitas Masyarakat Asia, yang di dalamnya mencakup bahasan ekonomi, politik, kerjasama keamanan, dan pertukaran sosial budaya. Mari wujudkan Asia yang lebih baik untuk dunia yang lebih baik," ucapnya.