Selasa 06 Sep 2016 08:28 WIB

BNPT: Empat Pilar Jaga Indonesia dari Radikalisme

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius
Foto: BNPT
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan salah satu cara mencegah agar paham radikal dan terorisme tidak tumbuh subur di Tanah Air adalah dengan mempertahankan nilai-nilai keindonesiaan yang dirangkum dalam Empat Pilar MPR, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Empat Pilar ini adalah komitmen bangsa Indonesia yang harus dijaga, karena itu fondasi yang dapat menyatukan bangsa Indonesia," kata Suhardi saat menjadi pembicara dalam Sarasehan Nasional Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).

Sebagaimana dikutip dalam siaran pers, Suhardi mengatakan era globalisasi dan teknologi informasi yang sudah begitu canggih membawa perubahan hampir di semua bidang, baik ideologi, politik, ekonomi, maupun sosial budaya, yang memiliki sisi positif dan negatif. Salah satu dampak negatif adalah terkikisnya nasionalisme. "Di tengah reduksi nasionalisme yang terjadi saat ini adalah masuknya paham-paham yang bermacam-macam, termasuk paham radikal. Ini yang tidak boleh terjadi. Perubahan nilai sosial ini jangan sampai dibawa menjadi tidak baik," ujarnya.

Ia mengatakan seluruh komponen bangsa harus berusaha menjaga agar sel-sel radikalisme tidak bergerak terus memengaruhi dan mencuci otak anak-anak dengan paham-paham radikal yang bisa mengancam keutuhan NKRI. Ia menegaskan bahwa jaringan teroris di Indonesia masih ada dan terus berkembang. Oleh karena itu, masyarakat wajib mewaspadai keberadaan teroris serta gerak-geriknya.

"Teroris sekarang beraksi dalam kelompok kecil. Masyarakat harus terus waspada. Apalagi saat ini menjadikan seseorang sebagai pelaku teror tidak perlu lagi pergi mengenyam pendidikan di Afghanistan atau di tempat lainnya seperti yang dilakukan kelompok teror yang dulu," ujar Kepala BNPT dalam paparannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement