REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebuah situs hunian prasejarah berhasil ditemukan peneliti Balai Arkeologi Papua di Kampung Beneraf, Distrik Pantai Timur, Kabupaten Sarmi, Papua. Di situs itu juga ditemukan beberapa perkakas masa lampau seperti gerabah dan kapak batu.
"Situs hunian ini terletak di dalam hutan, dapat dicapai dengan berjalan kaki sejauh 8,5 kilometer dari Kampung Beneraf," kata staf peneliti dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto di Kota Jayapura, Selasa (6/9).
Menurut dia, situs ini oleh masyarakat Beneraf disebut dengan Edwas atau kampung tua. "Penelitian ini dengan cara mengamati permukaan tanah dari jarak dekat untuk mengetahui, menemukan dan mengidentifikasi tinggalan arkeologi yang terdapat di situs," katanya.
Berdasarkan data arkeologi yang diperoleh, dipergunakan untuk merekonstruksi kehidupan masa prasejarah serta untuk mengetahui karakter budaya manusia yang pernah beraktivitas. "Dalam penelitian ini berhasil ditemukan pecahan gerabah, kapak batu, dan tulang binatang," katanya.
Lebih lanjut alumnus Universitas Udayana Bali ini mengemukakan bahwa situs itu terletak di atas bukit, dekat sungai dan kolam air asin. "Situs ini dipilih sebagai lokasi hunian prasejarah karena keletakannya yang strategis di atas bukit, sehingga dapat memantau pergerakan musuh yang akan menyerang," katanya.
Karena dekat dekat dengan sungai, hutan dengan beragam fauna dan potensi tanaman sagu, kata Hari, situs itu sangat memudahkan penghuninya dalam pencarian sumber makanan dan sumber air. "Kolam air asin dimanfaatkan sebagai sumber garam dalam mengolah makanan dan mengawetkan makanan," katanya.
"Hal yang paling menarik adalah pecahan gerabah dengan warna merah pada permukaan bagian dalam memiliki kesamaan dengan gerabah dari situs Gua Tubara, Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura," katanya lagi.