REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan DPR siap mempercepat proses pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutiyoso.
"Surat Pergantian Kepala BIN diantar langsung Pak Pratikno (Menteri Sekretariat Negara), itu sinyal bagi kami bahwa Presiden ingin cepat (proses pelantikan Kepala BIN)," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Rabu (6/9).
Fahri mengatakan, Surat Pergantian Kepala BIN yang dikirimkan Presiden sudah dibacakan dalam Rapat Paripurna pada Selasa (6/9) dan selanjutnya pada Selasa siang akan dilaksanakan Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR. Menurutnya dalam Bamus itu nanti ditentukan Komisi I untuk melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala BIN.
"Kalau Komisi I mau rapat internal menyepakati uji kelayakan dilaksanakan besok (Rabu, 7/9), silahkan saja," ujarnya.
Fahri menjelaskan, apabila uji kelayakan selesai, surat diajukan ke Pimpinan DPR maka Rabu (7/9) sore atau Kamis (8/9) pagi dijadwalkan Rapat Paripurna untuk persetujuan. Karena itu menurut dia, kalau Kamis (8/9) bisa diparipurnakan dan disetujui maka Jumat (9/9) Budi Gunawan bisa langsung dilantik sebagai Kepala BIN.
"Kalau Kamis (8/9) dilaksanakan Rapat Paripirna maka Jumat (9/9) bisa dilantik sebagai Kepala BIN. Jumat adalah hari baik," katanya.
Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan menilai, penunjukkan calon Kepala BIN merupakan hak prerogatif Presiden sebagaimana Presiden menunjuk calon Panglima TNI dan calon Kapolri. Menurutnya, DPR sesuai ketentuan UU diminta memberikan pertimbangan terhadap calon Kepala BIN yang diajukan Presiden.
"Selama ini DPR menyetuju sepanjang tidak ada hal yang luar biasa namun kami tidak bisa mendahului prosesnya," ujarnya.
Dia meminta untuk menunggu hasil akhir pandangan fraksi-fraksi setelah Komisi I DPR melaksanakan uji kelayakan.