REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Maudy Koesnaedi dalam beberapa waktu terakhir, sedang disibukkan dengan mengelola teater Abang-None Jakarta. Maudy mengatakan, banyak tantangan dan kesulitan yang dihadapinya.
Maudy mengatakan saat menjadi juri Abang-None ia melihat banyak potensi dalam diri para peserta. Ia pun "nekat' membentuk Teater Abang-None sebagai wadah mengembangkan potensi mereka.
Namun karena sumber daya yang terlibat dan tampil dalam setiap pementasan Teater Abang-None berbeda-beda, Maudy harus turun tangan dalam setiap produksinya. Akhirnya Maudy mengaku menggunakan "manajemen juragan" untuk mengelola ini.
"Saya pinjam kata-kata Butet Kertaradjasa, bahwa saya menggunakan 'manajemen juragan' dalam setiap mengelola pementasan," kata Maudy dalam workshop di Galery Indonesia Kaya, Selasa (6/9).
Manajemen juragan, menurut Maudy memang "terpaksa" digunakannya karena ia harus mengawal Teater Abang-None yang masih dirintisnya ini. Sebab dalam setiap pementasan sumber dayanya kerap berganti, untuk itulah ia harus terus terlibat. "Jadi ya harus semuanya lewat persetujuan saya," ujarnya.
Maudy menambahkan banyak kesulitan yang ia hadapi dalam mengelola Teater Abang-Nona. Di antaranya segmennya yang dianggap terlalu sempit.
Untuk mengakalinya, Maudy membawa sentuhan lain dalam setiap pertunjukkan Teater Abang-None. Keterbatasan dana juga membuat Teater Abang-None menurut Maudy, perlu menekan ongkos produksi.
"Kemas pertunjukkan dengan sentuhan modern, tonjolkan ide kreatif yang bisa memberdayakan generasi muda," katanya.
Konsistensi menurut Maudy juga menjadi kunci lain Teater Abang-None masih bertahan hingga kini. Mereka rutin tampil setiap tahun baik dalam pentas besar maupun kecil.