REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengatakan tujuh anak korban prostitusi gay di Bogor mengalami trauma sedang hingga berat. Saat ini, proses pemulihan psikologis bagi ketujuh anak terus dilakukan oleh Kemensos.
"Dari tujuh korban, semua sudah menjalani beberapa tes assesment. Berdasarkan tes tersebut, ada yang mengalami trauma ringan dan trauma berat. Mereka masih akan menjalani beberapa assesment lanjutan," ujar Khofifah kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (6/9).
Masing-masing asessment, lanjut dia, disertai dengan terapi psikologis. Selain itu, anak-anak juga mendapat pendidikan formal seperti di sekolah.
Menurut Khofifah, pelaksanaan terapi sosial bagi ketujuh korban dilakukan hingga mereka sembuh total. Setelah itu, anak-anak akan dikembalikan kepada orangtua atau keluarga masing-masing. "Orangtua korban mendukung penuh proses penyembuhan mereka. Anak-anak itu akan menjalani rehabilitasi di RPSA Bambu Apus, Jakarta Timur hingga sembuh dari trauma," tambah Khofifah.
Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar pratik prostitusi gay online yang melibatkan anak di bawah umur. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Polisi Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya mengamankan seorang tersangka AR (41). AR menawarkan anak berusia kurang dari 18 tahun bagi kaum gay melalui situs online. Anggota Subdirektorat Cyber Crime Bareskrim Polri juga mengamankan tujuh orang terdiri dari enam anak dan seorang lainnya berusia 18 tahun.