REPUBLIKA.CO.ID, VANCOUVER- Kapten tim nasional El Salvador Nelson Bonilla mengungkapkan, ia bersama rekan-rekannya telah dibujuk oleh seorang pengusaha untuk mengalah dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Kanada.
El Salvador dan Kanada tergabung di Zona Concacaf untuk memperebutkan tiket ke Piala Dunia 2018. “Kami dibujuk dengan uang agar kalah dari Kanada. Kami tentu sangat menentang hal ini. Kami ingin permainan transparan,” kata Bonilla, dikutip dari Reuters, Selasa (6/9).
El Salvador akan bertandang ke Kota Vancouver markas Kanada Rabu (7/9) dini hari WIB. Media olahraga di Amerika mengendus ada keinginan memberikan poin kepada Kanada untuk menjegal langkah Honduras lolos langsung ke Piala Dunia 2018. Di zona Concacaf, Honduras kini ada di peringkat dua klasemen dengan poin tujuh dari lima laga. Kanada ada di peringkat tiga dengan empat poin.
El Salvador ada di posisi paling belakang dengan koleksi dua poin saja. Artinya peluang La Selecta sangat kecil untuk tampil di Rusia.
Saat El Salvador bentrok dengan Kanada, Honduras akan berjuang keras melawan pimpinan klasemen Meksiko yang hampir pasti akan lolos. Jika Honduras kalah dan Kanada menang besar, peluang Honduras lolos mengecil.
Pemain klub Portugal FC Nacional itu menyampaikan bentuk protesnya atas upaya penyogokan itu dengan mengunggah percakapannya berdurasi 10 menit di internet.
Di situ terlihat pemain dijanjikan akan diberi hadiah uang bila kalah dari Kanada. Hadiah akan diberikan bervariasi tergantung menit bermain masing-masing pemain.
Koran Salvador La Prensa Grafica mengatakan pengusaha yang mencoba menyogok pemain EL Salvador itu adalah Ricardo Padilla.
Hubungan antara El Salvador dan Honduras memang tidak baik. Sesama negara Amerika Tengah itu pernah terlibat perang tahun 1969.