REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tahun depan, Kota Bandung akan memiliki Gedung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Gedung ini, akan berlokasi di Kecamatan Gedebage di area seluas 11.658 meter persegi. Saat ini, pembangunan sedang dalam proses Detail Engineering Design (DED).
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setda Kota Bandung, Tatang Muchtar, proses konstruksi direncanakan akan dimulai tahun depan. Gedung ini, tidak akan digunakan sebatas pelatihan MTQ saja.
"Di gedung ini akan menjadi pusat kegiatan bersama berbagai organisasi keislaman di Kota Bandung," ujar Tatang kepada wartawan, Rabu (7/9).
Menurut Tatang, Ia berharap dengan adanya gedung ini agar kegiatan organisasi-organisasi keislaman dapat terintegrasi di satu tempat. Gedung ini, akan diperuntukkan bagi pembinaan para kafilah MTQ Kota Bandung. Nantinya, akan disediakan 15 ruang kelas dan 40 kamar untuk para kafilah.
Tidak hanya itu, kata dia, gedung ini juga akan menjadi sekretariat 9 organisasi keislaman di Kota Bandung, seperti Baznas, BKPRMI, Dewan Masjid Indonsia Kelompok Kerja Majlis Taklim, Forum Pondok Pesantren, Badan Hisab Rukyat, dan lain-lain.
Selain itu, kata dia, akan ada pula fasilitas planetarium yang akan dikelola oleh Badan Hisab Rukyat. Planetarium tersebut akan digunakan sebagai kegiatan hisab dan rukyat. Sekaligus, menjadi ruang pendidikan tentang astronomi bagi masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah. Selain itu, planetarium ini juga akan didesain menjadi tempat wisata.
Fasilitas lainnya, kata dia, adalah ruang manasik haji. Ruang ini, selain akan digunakan untuk mereka yang akan beribadah haji, juga untuk pendidikan manasik bagi anak-anak usia sekolah.
Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil turut memberikan arahan pada desain gedung tersebut. Ridwan memberi masukan, akan ada dua bangunan di lokasi tersebut, yakni bangunan podium dan tower.
"Bangunan towernya sederhana tapi futuristik. Semua bangunannya kalau bisa kaca, supaya memudahkan perawatan. Seperti kantor Diskamtam," kata Ridwan.