REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Pasukan Pemerintah Suriah kembali dituding menjatuhkan bom berisi gas beracun klorin di pinggiran Aleppo, Selasa (6/9). Sebanyak 80 orang mengalami kesulitan bernapas dan dibawa ke rumah sakit untuk penanganan darurat.
Dilansir dari BBC, serangan tepatnya terjadi di wilayah Sukari. Dalam sebuah penyelidikan yang dilakukan PBB pada Agustus lalu, pasukan pemerintah negara itu disebut telah menggunakan klorin setidaknya dalam dua kali kesempatan.
Seorang pekerja penyelamatan pertahanan sipil Suriah, Ibrahem Alhaj mengatakan pernah melihat secara langsung helikopter menjatuhkan empat barel berisi klorin. Demikian halnya pada Agustus lalu, penggunaan gas kimia berbahaya itu juga menyerang warga di Aleppo, termasuk anak-anak.
Pemerintah Suriah membantah telah menggunakan senjata kimia dalam melawan oposisi di Aleppo. Rusia, sebagai sekutu pemerintah juga menuding bahwa pihak oposisi yang telah menebakkan peluru mengandung gas beracun di wilayah yang dikuasai pemerintah di Aleppo.
Klorin merupakan bahan kimia industri umum. Namun, penggunaannya dalam senjata telah dilarang dalam Konvensi Senjata Kimia PBB.