Rabu 07 Sep 2016 14:34 WIB

Penjaga Pantai Cina Sering Buat Ulah di Laut Cina Selatan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.
Foto: The New York Times
Citra satelit terbaru menunjukkan pembangunan hanggar militer di Karang Subi, Laut Cina Selatan oleh Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Meningkatnya keterlibatan penjaga pantai Cina di berbagai konflik di Laut Cina Selatan berisiko membuat kawasan sengketa itu menjadi kian tidak stabil.

Ahli Keamanan Regional dari Washington's Center for Strategic and International Studies (CSIS) Bonnie Glaser mengatakan, seringnya penjaga pantai Cina terlibat dalam berbagai insiden dan konflik tak boleh diremehkan. Apalagi dibiarkan.

"CSIS menemukan terdapat 45 insiden atau konflik di Laut Cina Selatan. Sebanyak 30 konflik melibatkan penjaga pantai Cina, ini menunjukkan kalau penjaga pantai Cina mendominasi dalam berbagai konflik yang terjadi," katanya, Rabu, (7/9).

Apalagi bukti-bukti di lapangan, terang Glaser, menunjukkan kalau penjaga pantai Cina sikapnya bertentangan dengan hukum yang berlaku. Bahkan ia mendapat laporan kalau penjaga pantai Cina sering melakukan penghinaan, bullying, mempermalukan penjaga pantai negara-negara lain yang kapal-kapalnya lebih kecil.