REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis menyatakan kehadiran peta dakwah akan bermanfaat bagi optimalisasi dakwah yang dilakukan ormas-ormas Islam.
Semisal, kata dia, peta dakwah akan membuat ormas Islam mengetahui pembagian tugas dan perannya agar tak tumpang tindih. "Ini soal pembagian tugas dan kondisi orang yang didakwahkan, misalnya masyarakat ini butuhnya pemberdayaan, yang ini butuhnya penyadaran dan yang itu butuh pemahaman. Ada orang paham tapi tidak sadar atau ada orang tidak paham tapi sudah sadar atau ada lagi yang sudah sadar tapi tidak berdaya tentu ini perlu pemberdayaann," katanya kepada republika.co.id, Rabu (7/9).
Dari pembagian tugas tersebutlah, maka dapat diperoleh formulasi yang tepat ormas Islam mana yang bisa membantu masyarakat di suatu wilayah. Misalnya, di suatu wilayah yang perlu pemberdayaan ekonomi maka kehadiran Muhammadiyah disana akan lebih efektif. Ia juga berharap peta dakwah bisa meminimalisir adanya praktek saling rebut umat.
"Dari situ (peta dakwah) bisa lihat potensi ormas mana yang lebih tepat masuk, misal soal pemberdayaan (ormas) mana yang pas? soal pemahaman mana yang pas?. Sehingga antar ormas tujuannya ajak ke kebaikan jangan sampai rebutan ummat. Kita jangan cuma memperbesar ormas, tapi perbesar umat Islam. Ormas itu hanya sarana memaksimalkan mengabdi pada agama kita," jelasnya.