REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Puluhan orang dari berbagai elemen mahasiswa dan LSM se-Malang Raya berkumpul di makam Munir Said Thalib, untuk memperingati 12 tahun kematian pejuang HAM itu, Rabu (7/9).
Puluhan orang itu datang dengan membawa karangan bunga, poster, serta foto Munir ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Sisir Kota Batu. Peringatan kematian sang pejuang dikoordinir oleh Omah Munir.
Omah Munir, museum yang mendokumentasikan sejarah perjalanan Munir, setiap tahun memeringati kematian sang aktivis. Lebih dari satu dasawarsa setelah kepergian Munir namun kasus kematiannya yang misterius masih belum terkuak. Omah Munir mendesak Sekretariat Negara untuk segera membuka data-data Tim Pencari Fakta 1 dan 2.
"Kita harap di tahun ke-12 ini ada pencerahan siapa dalang pembunuhan Munir," kata Heni Rochmawati dari sekretariat Omah Munir.
Dalam peringatan tahun ini, Omah Munir mengusung tema Pekan Merawat Ingatan. Lewat tema ini para aktivis Omah Munir berharap masyarakat selalu ingat dan tidak abai terhadap pengusutan kasus kematian Munir.
Tak hanya tabur bunga dan doa bersama untuk mengenang kematian pria kelahiran Batu ini. Omah Munir menggandeng berbagai lembaga di 23 kota untuk mengadakan diskusi dan pemutaran film dokumenter perjuangan Munir.
"Awalnya hanya 12 kota namun antusiasme terus bertambah hingga menjadi 23 kota," jelas Heni. Malam ini Omah Munir juga menggelar pemutaran dua film dokumenter berjudul Garuda's Deathly Upgrade dan History.