Rabu 07 Sep 2016 17:09 WIB

Ahli Patologi Forensik UI: Mirna Mati Bukan karena Sianida

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia Hartanto Sukmono memberikan keterangan kepada majelis hakim saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Direktur Pemasaran PT Kia Mobil Indonesia Hartanto Sukmono memberikan keterangan kepada majelis hakim saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Salah satu saksi ahli yang dihadirkan kuasa hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso dalam perssidangan, Rabu (7/9), adalah Patolog Forensik Universitas Indonesia, Djadja Surya Atmaja. 

Menurut Djaja Wayan Mirna Salihin tewas bukan disebabkan sianida. Pasalnya, banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan Mirna tewas. "Saya menyimpulkan, (Mirna) mati bukan karena sianida," ujanya dalam sidang ke-19 Jessica di PN Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

Kesimpulan tersebut dilontarkan karena barang bukti di lambung Mirna hanya ditemukan 0,2 miligram sianida. Menurut dia, jumlah tersebut masih dalam batas kewajaran. "Sekarang begini, orang normal, kalau kita periksa darah, hati, dan lambung, pasti ada sianida. Itu sebabnya Tuhan berikan enzim rodanase," ucap Djaja.

"Jadi, sianida yang membunuh seseorang itu jumlahnya harus banyak, 150 miligram-250 miligram. Dan itu menguap di seluruh tubuh. Kalau tidak ada di lambung, saya simpulkan mati bukan karena sianida."

Dalam sidang ke 19 tersebut, pihak Jessica menghadirkan dua saksi. Selain Djaja, kuasa hukum Jessica juga menghadirkan Direktur PT KIA Mobil Indonesia Hartanto Sukmono.

Ayah Wayan Mirna Salihin, Darmawan Salihin Darmawan sebelumnya telah membawa dua foto jenazah putrinya ke dalam persidangan itu. Ia ingin membuktikan bahwa anaknya tersebut meninggal karena disebabkan racun sianida.

Salah satu foto tersebut menunjukkan bahwa bagian wajah jenazah Mirna tampak putih normal, sedangkan foto satunya lagi tampak merah terang. Menurut dia, warna merah terang tersebut disebabkan adanya racun sianida di tubuh Mirna.

Foto itu, lanjut dia, diabadikan oleh seseorang saat Mirna hendak dimandikan di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat. "Kemarin saya dapet red cherry (merah terang) yang dicari itu, kalau yang putih itu emang dari Dharmais,  yang kanan itu dari RS Abdi Waluyo. Pas di Dharmais sebelum dimandikan red cherry-nya keluar," ujar Darmawan.

Baca juga, Tak Ada Kejanggalan pada Tubuh Mirna.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement