Kamis 08 Sep 2016 08:55 WIB

JPU Kritik Saksi Pihak Jessica Kesampingkan Circumstantial Evidence

Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya
Foto: Antara
Terdakwa kasus pembununan Mirna Salihin, Jessica Wongso (kiri), bersama para kuasa hukumnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi mengkritik saksi ahli pihak Jessica Wongso, Djaja Surya Atmadja, yang mengesampingkan bukti tidak langsung (circumstantial evidence) pada kematian Wayan Mirna Salihin yang diduga akibat kopi bersianida.

"Ahli hanya menjelaskan tentang kondisi mayat. Padahal circumstantial evidence adalah bagian tidak terpisahkan dari analisis penyebab korban meninggal dunia," ujar Ardito usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (7/9).

Menurut dia, penentuan penyebab kematian tidak cuma dilihat dari mayat dan hasil laboratorium, tetapi juga dengan gejala-gejala yang diperlihatkan korban sebelum meninggal dan urutan kejadian sampai Mirna meminum es kopi vietnam dan kolaps satu menit setelahnya.

Keterangan Djaja, lanjut Ardito, bertentangan dengan pendapat saksi ahli lain pada persidangan sebelumnya yang berpegangan pada bukti selain keadaan jenazah.

Adapun pada persidangan hari ini, Rabu (7/9), pakar patologi forensik Universitas Indonesia Djaja Surya Atmadja sempat ditanya pihak JPU mengenai pentingnya "circumstantial evidence" dalam kasus Mirna.

"Circumstantial evidence tidak terlalu penting," ujar Djaja yang lebih memilih menyandarkan bukti-bukti pada ciri-ciri mayat, hasil laboratorium forensik, dan otopsi sebagai langkah pasti penentuan penyebab kematian seseorang.

Hari ini, Rabu (7/9), pihak terdakwa menghadirkan dua saksi ahli. Selain Djaja, didatangkan pula pakar toksikologi kimia Budiawan. Namun karena keterbatasan waktu, keterangan Budiawan akan didengarkan pada persidangan berikutnya, Rabu (14/9).

Wayan Mirna Salihin tewas pada Rabu, 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta. Korban diduga meregang nyawa akibat menenggak es kopi vietnam yang dipesan oleh temannya, terdakwa Jessica Kumala Wongso.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement