REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (7/9) atau Kamis (8/9) pagi WIB, akibat tekanan aksi ambil untung (profit taking) pada logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,8 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.349,20 dolar AS per ounce.
Investor mengambil keuntungan setelah emas mencapai tingkat tertinggi dalam tiga pekan, mendorong harga logam mulia turun, meskipun kurangnya berita positif menandingi tekanan harga.
Indeks dolar AS juga menempatkan tekanan pada logam mulia karena naik 0,10 persen menjadi 94,96 pada pukul 17.45 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Harga emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Namun para analis percaya bahwa ini adalah kemungkinan apa yang pedagang sebut sebuah dead cat bounce, karena dolar AS turun tajam sehari sebelumnya dan pasar mengoreksi sendiri.