REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pemerintah Kanada telah mengumumkan tidak akan lagi menggunakan kata ISIS atau ISIL untuk merujuk Islamic State of Iraq and the Levant. Kanada akan mengganti penyebutan pada kelompok ini dengan istilah yang digunakan Arab yakni Daesh.
Menteri Keamanan Publik Kanada, Ralph Goodale, seperti dilansir dari Breibart, Rabu (7/9), mengatakan Negara Islam bukanlah merujuk pada Islam atau sebuah negara, tapi kelompok ini akan disebut kembali sebagai Daesh.
Goodale mengungkapkan, perubahan ini terdapat dalam Laporan Umum 2016 di Ancaman Teroris ke Kanada. Dalam laporan itu diperkenalkan istilah baru untuk kelompok teror tersebut. Urusan Global dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada juga mengatakan, mereka akan mengadopsi istilah Daesh.
Istilah Daesh, sering digunakan oleh penutur bahasa Arab dan berasal dari singkatan bagi sebuah kelompok Arab, al-Dawla al-Islamiya al-Iraq al-Sham (Negara Islam Irak dan Mediterania). Bahkan sebutan Daesh ini dibenci oleh ISIS sendiri, karena akronim Daesh dalam bahasa Arab berarti orang yang berjalan dengan menghancurkan.