Kamis 08 Sep 2016 15:35 WIB

Hewan Kurban di Kabupaten Malang Dipastikan Sehat

Rep: christiyaningsih/ Red: Damanhuri Zuhri
hewan kurban (ilustrasi)
Foto: Yasin Habibi/Republika
hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang memastikan seluruh hewan kurban di Kabupaten Malang sehat. Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang Sujono pada Kamis (9/9) di Malang.

Sejak awal pekan ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan hewan kurban di 25 titik penjualan hewan kurban. "Hasilnya tidak ditemukan kerawanan atau penyakit menular," jelas Sujono.

Sejak Senin dirinya telah memeriksa para penjual hewan kurban yang mayoritas berjualan di daerah perbatasan kota. Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan hewan yang mengidap penyakit berbahaya.

Apabila ditemukan hewan yang sakit, kata Sujono, biasanya hanya gatal pada kulit atau mata berair. "Masih bisa dikategorikan hewan layak kurban," imbuhnya. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli hewan kurban di Kabupaten Malang.

Retno Furi, dokter hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang mengatakan fokus pemeriksaan hewan adalah pada penyakit menular. Selain itu hewan-hewan kurban yang diperiksa juga disuntik vitamin untuk menjaga kesehatan.

"Antraks yang paling kita takuti tapi di Malang tidak kita temukan," jelas Retno. Ia meyakinkan masyarakat untuk tidak ragu membeli hewan kurban yang  berasal dari Kabupaten Malang.

Menurut catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, kabupaten diperkirakan akan mengalami surplus. Di Kabupaten Malang terdapat 54 ribu ekor sapi dan 80 ribu ekor kambing.

Tahun lalu Kabupaten Malang hanya membutuhkan 1.875 ekor sapi dan 14 ribu ekor kambing. Oleh karenanya banyak hewan kurban yang dikirim ke luar kota di antaranya ke Sidoarjo dan Pasuruan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement