Kamis 08 Sep 2016 19:03 WIB

Australia Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi Selama 25 Tahun

Red: Ani Nursalikah
Australia kini telah membukukan 100 kuarter tanpa resesi, hampir memecahkan rekor Belanda dalam ekspansi terpanjang dengan jumlah 103 kuarter.
Foto: abc news
Australia kini telah membukukan 100 kuarter tanpa resesi, hampir memecahkan rekor Belanda dalam ekspansi terpanjang dengan jumlah 103 kuarter.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia kini telah membukukan 100 kuarter tanpa resesi, hampir memecahkan rekor Belanda dalam ekspansi terpanjang dengan jumlah 103 kuarter. Ekonomi Australia tumbuh 3,3 persen selama awal tahun hingga bulan Juni, sesuai dengan perkiraan ekonom dan membuat pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sedikit di atas rata-rata.

"Kami mengalami ekonomi Australia yang tumbuh pada tingkat tercepat dalam empat tahun, ini situasi yang benar-benar luar biasa," kata kepala ekonom CommSec Craig James.

Tapi, bahkan dengan hasil yang optimistis, para analis memeringatkan bahwa perekonomian Australia tak selamanya tangguh, dan masih ada potensi bagi Australia untuk masuk resesi karena transisi dari lonjakan pertambangan. Tingkat pengangguran nasional Australia saat ini ada di level 5,7 persen. Tingkat pengangguran di Australia Barat sebesar 6,3 persen, sementara Australia Selatan bahkan lebih buruk, 6,4 persen.

"Beberapa memiliki performa lebih baik, beberapa orang lebih buruk tapi secara agregat, pada dasarnya ekonomi berada dalam kondisi yang sangat, sangat baik. Pasar kerja telah melunak di beberapa negara bagian seperti Australia Barat, tapi dari tingkat pengangguran yang secara relatif sangat rendah," kata Craig James.

Australia Barat dalam resesi

Walau ekonomi tumbuh secara nasional, permintaan domestik di Australia Barat turun 2,5 persen, yang menyebabkan beberapa analis mengatakan negara bagian itu dalam resesi. Sebagian besar penduduk Australia tak mengalami resesi dan Craig memeringatkan bahwa mungkin hal itu memberi kesan Australia akan selamanya tangguh.

"Resesi adalah saat-saat yang tak ingin Anda alami. Ini situasi di mana pengangguran bisa sebesar 5-10%, dalam beberapa kuartal, masyarakat kehilangan pekerjaan mereka dan bisnis gagal. Kami masih harus memastikan bahwa ekonomi terus bertahan, dan itu adalah tantangan di masa depan," tutur Craig.

Investasi gedung pemerintahan memberi dorongan besar terhadap PDB, menambahkan 0,7% dalam PDB. Hal itu menjadi perhatian Bill Mitchell, profesor ekonomi di Universitas Newcastle, yang sangat waspada bahwa satu-satunya hal yang menjaga perekonomian bertumbuh adalah belanja publik.

"Investasi swasta dalam keadaan runtuh, sektor eksternal kami, sektor ekspor kami pada dasarnya mundur pada kuartal ini, dan satu-satunya hal yang membuat pertumbuhan di atas nol adalah sektor publik," kata Profesor Bill.

"Infrastruktur publik yang sangat kuat pada fasilitas jalan, transportasi oleh negara bagian dan pemerintah lokal dan tanpa pengeluaran sektor publik, Australia akan mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal Juni," terang Bill Mitchell.

Sementara rekor Australia di Krisis Keuangan Global relatif tanpa cela, Profesor Bill memeringatkan konsumsi rumah tangga kembali turun. "Ini masih tumbuh tapi melambat karena rumah tangga mengalami beban utang besar dan tak akan mendorong pertumbuhan ke tingkat yang kami lihat sebelum Krisis Keuangan Global," kata Profesor Bill.

Ia menerangkan, "Rumah tangga pada dasarnya, jika mereka ingin mendorong pertumbuhan konsumsi, akan memperluas kredit mereka, dan itu adalah tingkat yang tinggi sehingga saya pikir kami kini menyaksikan keengganan rumah tangga untuk melakukan hal itu."

Sudah 25 tahun sejak resesi terakhir, yang berakhir pada bulan Juni 1991. Tantangan baru ke depan untuk Gubernur Bank Sentral Australia, Phillip Lowe, adalah untuk menjaga tingkat performa ekonomi di masa depan.

"Kami punya ekonomi yang sangat seimbang dan jika harus ada yang dipuji maka itu diberikan kepada Bank Sentral karena telah memastikan bahwa perekonomian kami mencetak pertumbuhan ekonomi selama 25 tahun berturut-turut," utara Craig James.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement